Latest News

Pengertian Kekuasaan Dalam Manajemen

Kekuasaan atau power sering dicampur adukkan dengan wewenang. Meskipun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya yaitu berbeda. Bila wewenang adalah hal untuk melaksanakan sesuatu, maka kekuasaan yaitu kemampuan untuk melaksanakan hak tersebut.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menghipnotis individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi. 

Menurut Amitai Etzioni, seorang pemimpin dapat menghipnotis perilaku yaitu hasil dari kekuasaan posisi (kedudukan atau jabatan) atau kekuasaan pribadi atau kombinasi dari keduanya. 
  • Kekuasaan posisi (position power), didapat dari wewenang formal suatu organisasi. Besarnya kekuasaan ini tergantung seberapa besar wewenang didelegasikan kepada individu yang menduduki posisi tersebut. Kekuasaan posisi akan semakin besar kalau atasan telah mempercayai individu tersebut.
  • Kekuasaan pribadi (personal power), didapat dari para pengikut dan didasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi, respek, dan merasa terikat pada seorang pemimpin.

Adanya banyak sumber kekuasaan menyampaikan bahwa kekuasaan dapat diklasifikasikan atas dasar sumbernya. Sumber kekuasaan yaitu :
  1. Kekuasaan balas jasa (reward power). Termasuk dalam kekuasaan posisi. Kekuasaan ini berasal dari sejumlah balas jasa positif, menyerupai uang, perlindungan, perkembangan karier, dan lain sebagainya, yang diberikan kepada pihak peserta untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
  2. Kekuasaan paksaan (coercive power).  Termasuk dalam kekuasaan positif. Kekuasaan ini berasal dari perkiraan yang dirasakan orang bahwa hukuman, menyerupai dipecat, ditegur, dan lain sebagainya, akan diterimanya kalau mereka tidak melaksanakan perintah pimpinan.
  3. Kekuasaan sah (legitimate power). Termasuk dalam kekuasaan posisi. Kekuasaan ini berkembang dari nilai-nilai intern yang mengemukakan bahwa seseorang pimpinan mempunyai hak sah untuk menghipnotis bawahan.
  4. Kekuasaan pengendalian gosip (control of information power). Termasuk dalam kekuasaan posisi. Kekuasaan ini berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya. Cara ini digunakan dengan bantuan atau penahanan gosip yang dibutuhkan.
  5. Kekuasaan panutan (referent power). Termasuk dalam kekuasaan pribadi. Kekuasaan ini didasarkan atas identifikasi orang-orang dengan seorang pimpinan dan menyebabkan pemimpin itu sebagai panutan atau simbol. Karisma pribadi, keberanian, simpatik, dan sifat-sifat lain yaitu faktor-faktor penting dalam kekuasaan panutan.
  6. . Kekuasaan hebat (expert power). Termasuk dalam kekuasaan pribadi. Kekuasaan ini merupakan hasil dari keahlian atau ilmu pengetahuan seorang pemimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin menghipnotis orang lain.

David McClelland mengatakan, bahwa ada dua muka dari kekuaasaan, yaitu : 

1. Sisi Negatif. 
Sisi negatif mengandung arti bahwa memiliki kekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih lemah. Kepemimpinan yang didasarkan atas sisi negatif kekuasaan memperlakukan orang sebagai tidak lebih baik dari bidak yang digunakan atau kalau perlu dikorbankan. Hal ini terang merugikan alasannya yaitu orang-orang yang merasa hanya sebagai bidak akan cederung menentang kepemimpinan atau menjadi pasif.

2. Sisi Positif.
Sisi positif kekuasaan ditandai dengan perhatian pada pencapaian tujuan kelompok. Ini meliputi penggunaan pengaruh atas nama, dan bukan kekuasaan di atas orang lain. Manajer yang menggunakan kekuasaan positif mendorong anggota kelompok untuk menyebarkan kekuatan dan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih sukses sebagai perseorangan atau anggota suatu organisasi.  Penggunaan kekuasaan secara sempurna merupakan motivator besar bagi anggota organisasi.

Batasan-batasan internal dan eksternal untuk wewenang dan kekuasaan yaitu sebagai berikut :
  • Batasan internal meliputi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, anggaran (budget), kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur, serta deskripsi jabatan.
  • Batasan eksternal meliputi undang-undang dan peraturan pemerintah, perjanjian kerja kolektif, perjanjian dengan pihak luar organisasi.
Lingkup wewenang dan kekuasan manajerial ini akan semakin luas pada administrasi puncak suatu organisasi dan semakin menyempit pada tingkatan yang lebih rendah dari rantai komando.

Tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melaksanakan sesuatu yang timbul kalau seoarang bawahan mendapatkan wewenang manajer untuk mendelegasikan peran atau fungsi tertentu. Atau istilah lain yang serig digunakan yaitu akuntabilitas (accountability) yang berkenaan dengan kenyataan bahwa bawahan akan selalu diminta pertanggungjawabannya atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Jadi, akuntabilitas yaitu faktor di luar individu dan perasaan pribadinya. Pemegang akuntabilitas berarti bahwa seseorang atasan dapat memberlakukan hukuman atau balas jasa kepadanya tergantung bagaimana ia sebagai bawahan telah menjalankan tanggung jawabnya.

Salah satu hal yang berkaitan dengan kekuasaan yaitu pengaruh. Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial di mana seseorang atau kelompok dibujuk oleh seseorang atau kelompok lain untuk melaksanakan acara sesuai dengan impian mereka yang mempengaruhi. Pengaruh tercermin dalam peribahan perilaku atau sikap yang diakibatkan secara pribadi dari tindakan atau keteladanan orang atau kelompok lain. Pengaruh dapat timbul alasannya yaitu status jabatan, kekuasaan mengawasi dan menghukum, pemilikan  informasi lebih lengkap, ataupun penguasaan susukan komunikasi yang lebih baik. Proses pengaruh tergantung pada tiga unsur, yaitu pihak yang mempengaruhi, metoda mempengaruhi, dan pihak yang dipengaruhi.

Semoga bermanfaat.

0 Response to "Pengertian Kekuasaan Dalam Manajemen"