Latest News

Persepsi Interpersonal

Persepsi kita bukan sekedar rekaman peristiwa atau obyek. Pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya menentukan interprestasi kita pada sensasi. Atau dengan kata lain, persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor personal dan situasional. Namun begitu, jika obyek atau peristiwa di 
dunia luar itu disebut distal stimuli, dan persepsi kita perihal stimuli disebut percept, maka percept tidak selalu sama dengan distal stimuli. Proses subyektif yang secara aktif menafsirkan stimuli, oleh Fritz Heider, disebut sebagai constructive prosess, yang meliputi faktor biologis dan sosiopsikologis individu pelaku persepsi.

Dalam perkembangannya, di kalangan psikolog sosial timbul pemikiran gres yang disebut New Look, yang meneliti pengaruh faktor-faktor sosial pada persepsi individu, bukan saja terjadi pada obyek-obyek mati, tetapi juga pada obyek-obyek sosial.  Dari sinilah kemudian timbul istilah persepsi sosial yang didefinisikan sebagai "the role of socially generated influences on the basic processes of perception". Dalam perkembangan selanjutnya fokus penelitian pemikiran ini tidak lagi terbatas pada faktor-faktor sosial yang mensugesti persepsi, tetapi juga pada obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa sosial. Aliran ini tidak lagi meneliti bagaimana jawaban seseorang pada titik, balok, dan lain sebagainya tapi pemikiran ini mempelajari bagaimana jawaban seseorang pada pasangannya, pada rekan kerja, dan lain sebagainya serta bagaimana mengambil kesimpulan perihal karakteristik orang lain atau bagaimana menjelaskan mengapa seseorang itu bunuh diri. Persepsi sosial kini memperoleh konotasi gres sebagai proses mempersepsi obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa sosial. Istilah persepsi interpersonal digunakan sebagai penegasan bahwa obyek persepsi di sini yaitu manusia, bukan benda. Persepsi pada obyek selain insan disebut persepsi obyek.


Ada beberapa perbedaan antara persepsi obyek dengan persepsi interpersonal, yaitu :
1. Persepsi obyek :

  • Stimuli ditangkap oleh alat indera melalui benda-benda fisik : gelombang, cahaya, gelombang suara, temperatur dan lain sebagainya.
  • Bila kita menanggapi obyek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar obyek itu, kita tidak meneliti sifat-sifat batiniah obyek tersebut.
  • Ketika kita mempersepsi obyek, obyek tidak bereaksi kepada kita, kitapun tidak menunjukkan reaksi emosional padanya.
  • Obyek relatif tetap.
2. Persepsi interpersonal :


  • Stimuli hingga kepada kita melalui lambang-lambang ekspresi atau grafis yang disampaikan pihak ketiga. Adanya pihak ketiga yang menjadi mediasi stimuli, mengurangi kecermatan persepsi kita.
  • Dalam menanggapi sebuah obyek, kita mencoba memahami apa yang tidak tampak pada alat indera kita. Kita tidak hanya melihat perilakunya, kita juga melihat mengapa ia berperilaku menyerupai itu. Kita mencoba memahami bukan saja tindakan, tetapi juga motif tindakan itu. 
  • Ketika kita mempersepsi obyek, faktor-faktor personal kita dan karakteristik orang yang ditanggapi, serta kekerabatan kita dengan orang tersebut, menjadikan persepsi interpersonal sangat cenderung untuk keliru. 
  • Manusia berubah-ubah.
Dari hal-hal tersebut dapat dilihat bahwa dalam persepsi interpersonal, stimuli kita menjadi sangat kompleks, kita tidak akan bisa menangkap seluruh sifat orang lain dan banyak sekali dimensi perilakunya. Kita cenderung memilih stimuli tertentu saja. Hal ini terang membuat persepsi interpersonal lebih sulit dibandingkan persepsi obyek.


Betapapun sulitnya kita mempersepsi orang lain, kita berhasil juga memahami orang lain tersebut. Buktinya, kita masih dapat bergaul dengan mereka, masih dapat berkomunikasi dengan mereka, dan masih dapat menerka perilaku mereka. Kita dapat menerka karakteristik orang lain tersebut dari petunjuk-petunjuk eksternal yang dapat diamati. Petunjuk-petunjuk itu yaitu deskripsi ekspresi dari pihak ketiga, serta petunjuk proksemik, kinesik, wajah, paralinguistik, dan artifaktual yang disebut sebagai petunjuk non verbal. Semua petunjuk eksternal yang dapat diamati tersebut disebut faktor-faktor situasional.

Semoga bermanfaat.

0 Response to "Persepsi Interpersonal"