Latest News

Untung Surapati

Untung Suropati, dilahirkan di Bali pada tahun 1960. Tidak ada yang tahu nama sesungguhnya dari Untung Surapati. Hanya saja menurut dongeng ia yaitu anak keturunan dari seorang darah biru Bali. Nama Surapati diperolehnya ketika ia ditugaskam untuk menangkap Pangeran Purbaya. Ketika melewati Cirebon, ia 
bertengkar dengan anak sultan di Cirebon, yang berjulukan Raden Surapati. Setelah diadili ternyata yang bersalah yaitu Raden Surapati. Dan balasannya Raden  Surapati mendapat hukuman mati. Sejak itulah, nama Surapati diberikan kepada Untung. Peristiwa ini membuatnya lebih dikenal dengan nama Untung Surapati.

Pada awalnya, Untung Surapati merupakan seorang budak yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang pervira VOC yang bertugas di Makassar. Kapten van Beber lalu menjual Untung Surapati kepada seorang perwira VOC di Batavia yang berjulukan Tuan Moor. Tuan Moor selalu merasa memperoleh keberuntungan semenjak ia membeli budak dari Kapten van Beber tersebut. Sehingga semenjak itulah, budak tersebut diberi nama Untung.

Saat Untung Surapati berumur duapuluh tahun, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara oleh Tuan Moor. Hal itu terjadi alasannya yaitu Untung Surapati menikahi anak Tuan Moor yang berjulukan Suzana. Untung Surapati mengalami banyak penderitaan dan siksaan selama di penjara. Dalam penjara itulah, Untung Surapati tidak tinggal membisu dengan apa yang ia alami. Secara diam-diam, Untung Surapati menghimpun kekuatan bersama para tahanan lain dan  berhasil melarikan dari penjara. Sehingga semenjak ketika itulah, Untung Surapati menjadi buronan pemerintah Belanda.

Dalam pelariannya tersebut, Untuk Surapati terus menghimpun kekuatan. Banyak orang yang merasa tertindas oleh pemerintah pendudukan Belanda bergabung dengan pasukannya. Lambat laun pasukan Untung Surapati bertambah banyak dan kuat. Dengan pasukannya tersebut Untung Surapati mengadakan serangan dan perampasan terhadap orang-orang Belanda. Untung dan pasukannya juga mulai berani menyerang Belanda di Batavia. Ia menganggap bahwa orang Belandalah yang menimbulkan hidup rakyat susah.

Serangan-serangan yang dilakukan oleh Untung Surapati dengan pasukannya sangat mengganggu Belanda. Ditambah lagi banyak darah biru dan tuan tanah Belanda yang menjadi korban perampokan pasukan Untung Surapati. Berkali-kali Belanda ingin menangkap Untung Surapati dan pasukannya, tetapi selalu saja gagal. Bahkan pasukan Untung Surapati berhasil merampas persenjataan pasukan Belanda yang berusaha menangkapnya.

Belanda mulai merasa kewalahan dalam menghadapi Untung Surapati. Apalagi ketika yang bersamaan, Belanda juga sedang berperang dengan Kesultanan Banten. Akhirnya, untuk menghadapi perlawanan dari Untung Surapati, Belanda menggunakan siasat yang mampu dikatakan licik. Belanda meminta Tuan Moor untuk menghubungi Untung Surapati, dan membujuknya untuk menyerahkan diri kepada Belanda dengan kesepakatan dinikahkan oleh anak Tuan Moor, yaitu Suzana.

Untung Surapati terbujuk dengan kesepakatan Tuan Moor, ia balasannya bergabung dengan tentara VOC. Untung Surapati diangkat menjadi Letnan. Namun, pengangkatannya sebagai seorang Letnan, tidak membuat Untung Surapati berpihak kepada Belanda. Pada suatu pertempuran, Untung Surapati membunuh seorang perwira Belanda. Ia lalu melarikan diri ke kawasan Priangan dan keluar dari militer Belanda.

Mengetahui hal tersebut, Belanda sangat kesal. Belanda mengerahkan pasukannya untuk memburu Untung Surapati. Belanda mengetahui eksistensi Untung Surapati yang meminta perlindungan Sultan Amangkurat II,  yang merupakan Sultan Mataram di Kartasura. Belanda terus mengejar Untung Surapati dengan mengirimkan pasukan khusus untuk menangkap Untung Surapati, di bawah pimpinan Comisarris Francois Tack (Kapten Tack).

Dalam pertempuran yang terjadi, Kapten Tack berserta 70 orang pasukannya berhasil dikalahkan dan semuanya tewas oleh Untung Surapati. Perjuangan Untung Surapati tidak berhenti, dengan ijin Sultan Amangkurat II, Untung Surapati mendirikan sebuah kerajaan, ia memimpin kerajaan tersebut dengan gelar Adipati Wironegoro. Untung Surapati juga mendirikan benteng-benteng untuk melindungi kerajaannya. Di antara benteng-benteng yang didirikannya tersebut yaitu benteng di Gunung Kelud dan benteng Surapati di Madiun.

Belanda kembali menyusun taktik untuk mampu melumpuhkan Untung Surapati dan pasukannya, yaitu dengan mengadu domba Untung Surapati dan kerajaan-kerajaan lain. Usaha yang dilakukan Belanda tersebut mendapat hasil dengan adanya sumbangan pribadi dari Pakubuwono I, Adipati Surabaya dan pasukan Cakraningrat II dari Madura. Dengan sumbangan dari dua pasukan Kadipaten Surabaya dan Madura tersebut, Belanda menyerang dan menggempur benteng Surapati dengan meriam. Setelah terjadinya peperangan yang hebat, balasannya pada tanggal 5 Desember 1706, Untung Surapati wafat di Bangil, Jawa Timur akhir terkena ledakan meriam dalam pertempuran.

Atas jasa-jasanya dalam melawan pemerintah pendudukan Belanda tersebut, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahi gelar Untung Surapati sebagai Pahlawan Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Presiden tanggal 3 Nopember 1975, Nomor : 106/TK/1975. 

Semoga bermanfaat.  

0 Response to "Untung Surapati"