Organisasi Lini Dan Staf

Semua organisasi mempunyai sejumlah fungsi-fungsi dasar yang harus dilaksanakan. Suatu organisasi perusahaan biasanya paling sedikit mempunyai tiga fungsi dasar organisasi, yaitu :

1. Manufacturing atau operasi (produksi).
2. Pemasaran (penjualan).
3. Keuangan.

gambar : ujiansma.com

Fungsi-fungsi dasar tersebut dilaksanakan oleh semua organisasi, baik manufacturer, pedagang eceran, perusahaan jasa, ataupun organisasi non profit. Fungsi-fungsi tersebut biasanya disusun dalam suatu organisasi lini di mana rantai perintah terperinci dan mengalir ke bawah melalui tingkatan-tingkatan manajerial. Sehingga setiap orang mempunyai relasi pelaporan hanya dengan satu atasan, sehingga ada kesatuan perintah.

Staf merupakan individu atau kelompok, yang terdiri dari para ahli, dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memperlihatkan saran dan pelayanan kepada fungsi lain. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara pribadi terlibat dalam acara utama organisasi atau departemen. Misalnya saja, staf seorang mahir pemeliharaan tidak menciptakan produk, menjual, atau mengelola keuangan.

Alasan kenapa suatu organisasi perlu membedakan antara kegiatan-kegiatan lini dan staf yaitu :

• Karena kegiatan-kegiatan lini mencerminkan pekerjaan pokok organisasi. Manajemen puncak harus secara khusus memperhatikan kebutuhan integritas dan pengaruh departemen-departemen tersebut. Pembatasan pelaksanaan departemen lini dengan melimpahkan terlalu banyak wewenang kepada staf dapat mengurangi etika dan efisiensi departemen bersangkutan.
• Pengetatan yang harus dibuat organisasi dalam waktu krisi sangat ditentukan oleh pilihan terhadap departemen lini atau staf. Misalnya, suatu perusahaan yang sedang menghadapi penurunan seruan produknya, alasannya yaitu kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, cenderung melaksanakan pengetatan terutama pada departemen lini. Tetapi kalau seruan tetap besar lengan berkuasa tetapi organisasi perlu menekan biaya, maka pengetatan lebih cenderung dilakukan pada departemen staf.

Ada dua tipe staf, yaitu :

1. Staf pribadi (personal staf), dibentuk untuk memperlihatkan saran, perlindungan dan jasa kepada seorang manajer (individual). Staf pribadi sering dikenal sebagai ajun atau ajun staf, yang mempunyai peran bermacam-macam untuk atasan dan biasanya sifatnay umum (generalis.
2. Staf spesialis, memperlihatkan saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Disebut staf seorang mahir alasannya yaitu fungsinya sempit dan membutuhkan keahlian khusus. Staf seorang mahir mungkin bertanggung jawab ke tingkatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam, menyerupai tingkatan divisi, tingkatan bagian, ataupun tingkatan cabang yang bangun sendiri.

Masing-masing lini dan staf mempunyai wewenang dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 

• Wewenang lini yaitu wewenang di mana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Ini diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara pribadi tercermin sebagai rantai perintah, serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan organisasi.
• Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para seorang mahir untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. Ini tidak memperlihatkan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan acara tertentu.
• Wewenang staf fungsional adalah relasi terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini. Bila dilimpahi wewenang fungsional oleh administrasi puncak, seorang staf seorang mahir mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai acara fungsional di mana hal tersebut spesialisasi dari staf bersangkutan.

Dengan demikian, wewenang fungsional dapat melanggar prinsip kesatuan perintah dan menimbulkan aneka macam konflik organisasi. Penggunaan yang berlebihan terhadap wewenang fungsional juga merusak integritas departemen lini yang bertanggung  jawab atas hasil. Untuk itu, wewenang fungsional seharusnya dilimpahkan kepada staf untuk dijalankan hanya bagi kejadian-kejadian khusus. (dari buku Manajemen, T. Hani Handoko)

Semoga bermanfaat.