Latest News

Pengertian Wewenang Dalam Manajemen

Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektivitas organisasi. Tanpa suatu sistem wewenang, suatu organisasi tidak akan berfungsi. 

Wewenang atau authority adalah hak untuk melaksanakan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu semoga tercapai suatu tujuan tertentu dalam organisasi. Sebagai contoh, seorang manajer suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi perintah dan tugas, serta menilai pelaksanaan kerja karyawan di bawahnya. Wewenang ini merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.

Ada dua teori yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu :
  • Teori  Formal. Teori formal ini sering disebut sebagai pandangan klasik. Teori ini menyebutkan bahwa wewenang yaitu dianugerahkan. Wewenang ada alasannya yaitu seseorang diberi atau dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Pandangan dalam teori formal menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi  dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. 
  • Teori Penerimaan (acceptance theory of authority). Teori ini menyanggah pemikiran bahwa wewenang dapat dianugerahkan. Teori penerimaan atau pemikiran perilaku berpendapat bahwa wewenang seseorang timbul hanya jikalau hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan, kunci dasar wewenang ada dalam yang dipengaruhi bukan yang mempengaruhi. Kaprikornus wewenang itu ada atau tidak tergantung pada penerima, yang memutuskan untuk mendapatkan atau menolak.
Chester Barnard yaitu salah satu tokoh yang mendukung teori penerimaan. Ia mengatakan bahwa jikalau suatu komunikasi direktif diterima seseorang kepada siapa hal itu ditujukan wewenang untuknya tercipta atau ditegaskan. Chester Barnard mengatakan pula bahwa seseorang akan bersedia mendapatkan komunikasi yang bersifat kewenangan apabila kondisinya :
  • Dia dapat memahami komunikasi tertentu.
  • Pada ketika keputusannya dibuat beliau percaya bahwa hal itu tidak menyimpang dari tujuan organisasi.
  • Dia yakin bahwa hal itu tidak bertentangan dengan kepentingan pribadinya sebagai suatu keseluruhan.
  • Dia bisa secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Kondisi tersebut oleh Barnard disebut zone of indifference. Sedangkan Herbert A. Simon menyebutnya dengan area of acceptance.

Salah satu prinsip organisasi yang penting yaitu bahwa individu-individu seharusnya diberi wewenang untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Sebagai contoh, jikalau tanggung jawab seorang manajer yaitu mempertahankan kapasitas produksi tertentu, maka beliau harus diberi kebebasan secukupnya untuk membuat keputusan-keputusan yang mensugesti kapasitas produksi. Persamaan tanggung jawab dan wewenang tersebut yaitu baik dalam teori, tetapi sulit untuk dicapai. Terjadi banyak pertentangan pendapat dalam persoalan ini. Akan tetapi, dapat disimpulkan bahwa wewenang dan tanggung jawab yaitu sama dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, tanggung jawab seorang manajer hampir selalu lebih besar dari wewenangnya, alasannya yaitu hal tersebut merupakan ciri delegasi.

Semoga bermanfaat.  

0 Response to "Pengertian Wewenang Dalam Manajemen"